Penelitian lapangan di luar ruangan mencakup beragam metode dan disiplin ilmu, seperti penelitian pertanian, survei kehutanan, dan investigasi ekologi. Kebutuhan utama dalam penelitian lapangan luar ruangan adalah pengumpulan data suhu dan kelembaban relatif secara sistematis untuk merumuskan hasil dan membentuk kesimpulan.
Di bidang ekologi, data yang diperoleh dari penelitian lapangan di luar ruangan memungkinkan para peneliti untuk memahami bagaimana sistem alam merespons perubahan lingkungan, memberikan wawasan untuk melindungi ekosistem yang berharga. Data ini juga dapat digunakan oleh ilmuwan lingkungan untuk menganalisis proses alam dan mengevaluasi dampak tindakan manusia terhadap lingkungan.
Selain itu, data yang dikumpulkan dari penelitian lapangan luar ruangan dapat membantu meningkatkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman.
Untuk memastikan hasil yang akurat dan menyeluruh, penekanan dalam penelitian lapangan luar ruangan harus ditempatkan pada pengumpulan data berkualitas. Oleh karena itu, penggunaan instrumen pemantauan yang kuat dan efektif merupakan pertimbangan penting. Data logger yang mengukur suhu dan kelembaban udara di lapangan sangat penting untuk mendukung upaya-upaya di bidang ini.
Data logger suhu/kelembaban relatif lapangan yang dapat mengumpulkan data secara otomatis setiap 24 jam, ditempatkan di lokasi luar ruangan untuk mengukur dan merekam informasi dari waktu ke waktu, memberikan gambaran yang komprehensif dan akurat tentang perubahan kondisi lingkungan. Secara umum, ada dua kategori data logger suhu/kelembaban yang tersedia di pasaran: Model USB Data Logger dan model data logger yang lebih baru dengan menggunakan teknologi Bluetooth.
USB Data logger suhu/kelembaban relatif memerlukan koneksi fisik ke port USB komputer atau perangkat genggam untuk mengambil dan mengunduh data. Tugas ini sering dilakukan secara rutin, tetapi bisa menjadi beban atau menantang tergantung pada lingkungan atau lokasi spesifik tempat digunakan. USB Data logger dapat memiliki konektor USB yang terpasang di dalamnya atau menggunakan bentuk komunikasi lain seperti optik dengan menggunakan basis yang dihubungkan ke port USB pada komputer.
Berbeda dengan USB Data Logger, Data logger dengan komunikasi Bluetooth memungkinkan transfer data secara nirkabel ke perangkat seluler. Namun perlu diingat bahwa ada beberapa versi Bluetooth yang berbeda. Pencatat data yang menggunakan versi Bluetooth yang lebih lama memerlukan “pemasangan” dengan perangkat seluler, artinya harus menekan tombol pada pencatat data untuk mengaktifkan komunikasi antara data logger dan perangkat seluler.
Hal ini mungkin tidak praktis untuk data logger di lokasi yang sulit diakses. Data logger dengan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE), juga dikenal sebagai Bluetooth Smart atau Bluetooth 4.0, memungkinkan transfer data secara nirkabel tanpa koneksi kabel atau menekan tombol pada data logger. Ini berarti Anda tidak perlu mengakses logger secara fisik untuk menurunkan data. Sebaliknya, Anda dapat menggunakan aplikasi di perangkat seluler Anda untuk terhubung ke data logger yang ada dalam jangkauan.
Menggunakan data logger dengan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE) dapat menghemat waktu saat mengambil data. BLE Data Logger sangat cocok untuk data logger karena mengonsumsi daya baterai yang lebih sedikit. Selain itu, dengan aplikasi yang ditulis dengan baik, data logger Bluetooth memungkinkan Anda untuk memanfaatkan daya dan konektivitas smartphone dan perangkat seluler lainnya, mempermudah dalam pengambilan data dan pengelolaan data yang lebih efisien.
1 Komentar pada “Perbedaan Penggunaan USB Data Logger Dengan Bluetooth Data Logger”
Komentar ditutup.