Pengertian Penetrant Test

Uji Penetrant (Penetrant Test) adalah suatu metode uji Non-Destruktive (NDT)  yang mengalami keretakan, berlubang, kebocoran atau sifat batuan di alam yang berpengaruh pada kekuatan batuan. Sifat batuan alam yaitu berupa heterogen, anisotrop, dan tidak bersinambung(diskontinu/Discontinuous) menyebabkan kekuatan batuan menjadi lemah yang berpengaruh pada kekuatan gesernya.

Prinsip Kerja Uji Penetran adalah Cairan penetran yang masuk ke dalam diskontinuitas kemudian akan keluar ke permukaan dengan bantuan developer atau cairan pengembang. Developer ini harus mempunyai warna yang kontras dengan warna liquid penetrant agar saat proses pengamatan hasil pengujian dapat dilakukan dengan mudah dan benar.

penetrant test

Klasifikasi Penetrant Test

Uji penetrant dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai faktor, seperti jenis penetrant yang digunakan, cara aplikasi, atau jenis permukaan yang diperiksa. Berikut adalah beberapa klasifikasi umum dari uji penetrant:

Berdasarkan Jenis Penetrant

  1. Penetrant Berbasis Minyak: Penetrant ini menggunakan minyak sebagai basisnya dan biasanya memiliki sensitivitas yang lebih rendah. Mereka cocok untuk permukaan yang kasar.
  2. Penetrant Berbasis Air: Penetrant ini berbasis air dan lebih sensitif daripada yang berbasis minyak. Mereka biasanya digunakan pada permukaan yang halus dan bersih.
  3. Penetrant Berbasis Solvent: Penetrant ini menggunakan pelarut organik sebagai basisnya. Mereka sering digunakan pada permukaan yang tidak tahan air.

Berdasarkan Waktu Penetrasi

  1. Metode Konvensional: Metode ini melibatkan waktu penetrasi yang ditentukan dan pengangkatan penetrant berlebihan sebelum aplikasi pengembang.
  2. Metode Khusus (e.g., Fluorescent Penetrant Inspection – FPI): Metode ini menggunakan penetrant berbasis fluorescent dan memerlukan pemrosesan tambahan dengan lampu ultraviolet. Mereka sering digunakan ketika sensitivitas tinggi diperlukan.

Berdasarkan Aplikasi Pengembang

  1. Pengembang Berbasis Serbuk: Pengembang berbentuk serbuk digunakan dengan cara disemprotkan ke permukaan yang telah dibersihkan dari penetrant berlebihan.
  2. Pengembang Berbasis Cairan: Pengembang berbentuk cairan digunakan dengan cara menyemprotkan atau menggosokkannya ke permukaan yang diperiksa.

Berdasarkan Aplikasi Permukaan

  1. Uji Penetrant Permukaan Datar: Ini adalah aplikasi yang paling umum, digunakan untuk memeriksa permukaan datar seperti plat, pipa, atau sambungan las.
  2. Uji Penetrant Permukaan Berkontur: Digunakan pada permukaan yang tidak rata atau berkontur seperti sudut, sambungan bevel, atau sudut kritis.

Berdasarkan Kebutuhan Deteksi

  1. Uji Penetrant Biasa: Untuk deteksi cacat umum atau yang tidak kritis.
  2. Uji Penetrant Kualitas Tinggi: Digunakan ketika diperlukan sensitivitas yang sangat tinggi untuk mendeteksi cacat kecil atau kritis.

Klasifikasi uji penetrant ini dapat bervariasi tergantung pada standar industri, spesifikasi produk, dan tujuan pengujian. Sebelum melakukan uji penetrant, penting untuk memahami persyaratan spesifik yang berlaku dan mengikuti prosedur yang sesuai untuk memastikan pengujian yang akurat dan handal.

Kelebihan Uji Penetran

  • Dapat digunakan untuk semua jenis material logam, plastic, keramik dan gelas.
  • Tidak merusak spesimen atau produk.
  • Pendeteksian cacat tidak terbatas dengan dimensi atau bentuk indikasi.
  • Murah.

Kekurangan Uji Penetran

  • Tidak dapat digunakan untuk material yang berpori dan mempunyai permukaan kasar.
  • Hanya digunakan untuk menguji permukaan material atau pengelasan.
  • Hanya dapat mendeteksi indikasi yang sifatnya terbuka.

Langkah – Langkah Dalam Uji Penetrant

  1. Pembersihan: Permukaan yang akan diperiksa harus dibersihkan secara menyeluruh dari kotoran, minyak, cat, atau zat lain yang dapat menghalangi penetrasi penetrant. Pembersihan biasanya dilakukan dengan menggunakan pelarut atau pembersih khusus.
  2. Aplikasi Penetrant: Penetrant berwarna (biasanya merah, merah muda, atau kontras dengan warna latar belakang) diterapkan secara merata pada permukaan yang akan diperiksa. Ini dapat dilakukan dengan menyemprot, mencelupkan, atau menyapu penetrant pada permukaan.
  3. Waktu Penetrasi: Penetrant dibiarkan untuk meresap ke dalam retakan atau cacat potensial selama periode waktu tertentu, yang disebut waktu penetrasi. Waktu ini bervariasi tergantung pada spesifikasi dan jenis penetrant yang digunakan.
  4. Pembersihan Permukaan: Penetrant yang berlebihan dihapus dari permukaan dengan hati-hati. Ini biasanya melibatkan pencucian atau penghapusan penetrant menggunakan pelarut atau penghapus yang sesuai.
  5. Aplikasi Pengembang: Pengembang diterapkan pada permukaan yang telah dibersihkan untuk mengekstraksi penetrant yang telah meresap ke dalam retakan atau cacat. Pengembang biasanya berupa serbuk halus atau cairan yang akan membantu menciptakan kontras antara penetrant yang tertinggal dan latar belakang.
  6. Pemeriksaan Visual: Setelah pengembang diterapkan dan memberikan waktu untuk bereaksi, permukaan diperiksa visual. Cacat atau retakan akan terlihat sebagai garis atau bercak berwarna kontras terhadap latar belakang.

Uji penetrant adalah salah satu metode yang sangat berguna untuk mendeteksi cacat permukaan pada berbagai jenis material. Ini digunakan secara luas dalam industri manufaktur, konstruksi, perawatan pesawat terbang, dan sektor lainnya di mana keamanan dan kualitas permukaan sangat penting.

PT Global Intan Teknindo sebagai perusahaan measurement dan monitoring system menyediakan layanan Jasa NDT dan tentunya memiliki tim ahli dan berpengalaman dibidang NDT serta dilengkapi dengan instrument yang memadai.

Jika anda berminat menggunakan layanan jasa NDT Penetrant Test yang disediakan oleh Global Intan Teknindo, silakan anda langsung hubungi kami melalui :

PT. Global Intan Teknindo