Dalam dunia pengujian material, kita biasa mengenal ada dua klasifikasi pengujian, yaitu Destructive Test dan Non Destructive Test. Destructive test merupakan pengujian merusak, biasa dilakukan menggunakan specimen uji yang kemudian dilakukan pengujian dan dilakukan analisa hasil. Sedangkan Non Destruvtive Test merupakan pengujian tidak merusak, dapat dilakukan di specimen uji maupun di produk jadi ketika memasuki tahap Quality Control.  Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai salah satu pengujian tidak merusak yang digunakan untuk mengetahui cacat pada permukaan material atau benda yang diuji, yaitu Liquid Penetrant Test.

Penetrant Test

Apabila kita melihat ke belakang, sejarah uji penetrant ini bermula ketika awal tahun 1900 an metode kapilaritas digunakan dalam industri perkeretaapian untuk memeriksa komponen mesin pada lokomotip, ketika itu uji penetrant masih disebut dengan metoda “minyak dan kapur”, hal ini dikarenakan untuk pengaplikasiannya menggunakan minyak lumas hitam dan bubuk kapur.

Minyak lumas hitam yang sudah diencerkan menggunakan minyak tanah diaplikasikan sebagai penetrant, yang kemudian dibersihkan lalu dilanjutkan dengan pengaplikasian bubuk kapur sebagai developer, selanjutnya oli yang masih tersisa dan masuk di sela-sela cacat material akan muncul ke permukaan dan menunjukan indikasi cacat. Pada tahun 1940an, penetrant berkembang kembali dengan adanya zat pewarna merah dan fluorescent yang dicampurkan ke dalam oli sebagai bahan pengujian.

Penetrant Test adalah jenis pengujian tidak merusak atau non destructive test (NDT) yang bertujuan memeriksa permukaan material terdapat cacat las atau tidak. Dalam pengujian ini didasarkan dari prinsip kapilaritas, yaitu masuk serta keluarnya cairan penetrant ke dalam diskontinuitas dan dari kontinuitas ke permukaan.

Prinsip Kerja Uji Penetran adalah Cairan penetran yang masuk ke dalam diskontinuitas kemudian akan keluar ke permukaan dengan bantuan developer atau cairan pengembang. Developer ini harus mempunyai warna yang kontras dengan warna liquid penetrant agar saat proses pengamatan hasil pengujian dapat dilakukan dengan mudah dan benar.

Kelebihan Uji Penetran :

  • Dapat digunakan untuk semua jenis material logam, plastic, keramik dan gelas.
  • Tidak merusak spesimen atau produk.
  • Pendeteksian cacat tidak terbatas dengan dimensi atau bentuk indikasi.
  • Murah.

Kekurangan Uji Penetran :

  • Tidak dapat digunakan untuk material yang berpori dan mempunyai permukaan kasar.
  • Hanya digunakan untuk menguji permukaan material atau pengelasan.
  • Hanya dapat mendeteksi indikasi yang sifatnya terbuka.

PT. Global Intan Teknindo sebagai perusahaan control dan monitoring system menyediakan jasa NDT (Non Destructive Test) Penetrant Test yang didukung dengan tenaga ahli dan berpengalaman. Berikut ini beberapa foto dokumentasi pada Penetrant Test :

Jika anda berminat menggunakan layanan jasa NDT Penetrant Test yang disediakan oleh Global Intan Teknindo, silakan anda langsung hubungi kami melalui :

PT. Global Intan Teknindo