Uji sondir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung yaitu lapisan tanah keras. Hal ini dimaksudkan agar dalam mendesain pondasi yang akan digunakan sebagai penyokong kolom bangunan diatasnya memiliki faktor keamanan yang  tinggi, sehingga bangunan diatasnya tetap kuat dan tidak mengalami penurunan atau settlement yang dapat membahayakan dari sisi keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya.

Banyak sekali terjadi kegagalan struktur (bangunan roboh/ runtuh) akibat tidak memperhatikanpentingnya Pengujian Soil Test ini. Untuk itu sangat di sarankan untuk melakukan pengujian tanah (sondir), sehingga dapat didesain jenis pondasi yang aman dan efektif sesuai dengan karakteristik tanah dari bangunan yang akan dibangun.

Apa itu Alat Sondir?

Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa konus. Dalam uji sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian perlawanan tanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada silimur silinder diukur. Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan hampir pada setiap penyelidikan tanah pada pekerjaan teknik sipil karena relatif mudah pemakaiannya, cepat dan amat ekonomis.

Sesungguhnya alat uji sondir ini merupakan representase atau model dari pondasi tiang dalam skala kecil. Teknik pendugan lokasi atau kedalaman tanah keras dengan suatu batang telah lama dipraktekan sejak zaman dulu. Versi awal dari teknik pendugaan ini telah dikembangkan di Swedia pada tahun 1917 oleh Swedish State Railways dan kemudian oleh Danish Railways tahun 1927. Karena kondisi tanah lembek dan banyaknya penggunaan pondasi tiang, pada tahun 1934 orang-orang Belanda memperkenalkan alat sondir sebagaimana yang kita kenal sekarang.

Metode ini kemudian dikenal dengan berbagai nama seperti:  Static Penetration Test” atau , Duch Cone Static Penetration Test  dan secara singkat disebut sounding saja yang berarti pendugaan. Di Indonesia kemudian dinamakan sondir yang diambil dari bahasa Belanda.

Uji sondir saat ini merupakan salah satu uji lapangan yang telah diterima oleh para praktisi dan pakar geoteknik. Uji sondir ini telah menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan (stratifikasi) tanah terhadap kedalaman karena jenis perilaku tanah telah dapat diindentifikasi dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya.

Besaran penting yg diukur pada uji sondir adalah perlawanan ujung yg diambil sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir (qc). Besarnya gaya ini seringkali menunjukkan identifikasi dari jenis tanah dan konsistensinya. Pada tanah pasiran, tahanan ujung jauh lebih besar daripada tanah butiran halus.

Apa hubungan kuat dukung tanah dengan data sondir (qc).  Anda dapat melihat hubungan nilai tahanan konus (qc) terhadap konsistensi tanah, sebagai berikut :

  • tanah yang sangat lunak nilai qc < 5 kg/cm2,
  • lunak 5-10 kg/cm2,
  • teguh 10-20 kg/cm2,
  • kenyal 20-40 kg/cm2,
  • sangat kenyal 40-80 kg/cm2,
  • keras 80-150 kg/cm2, dan
  • sangat keras > 150 kg/cm2.

Pelaksanaan test sondir ini mengacu pada prosedur ASTM.D.3441, dimana nilai perlawanan conus (qc) dan nilai hambatan pelekat lokal atau side friction (fs) diamati setiap interval kedalaman 20cm dengan kecepatan penetrasi saat pembacaan nilai qc dan fs, diusahakan konstan yaitu kurang lebih 2cm/detik.

Test ini dilaksanakan hingga mencapai kemampuan maksimum alat, yakni nilai tekanan total atau qc = 250kg/cm2 atau hingga mencapai kedalaman maksimum dibawah permukaan tanah setempat. Hasil test sondir ini disajikan berupa diagram atau grafik hubungan antara kedalamaan dengan qc, fs, total friction dan friction ratio.

Pentingnya Uji Sondir dalam Proses Perizinan Mendirikan Bangunan (IMB)

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan salah satu proses yang harus dijalani oleh setiap pengembang atau pemilik lahan sebelum memulai konstruksi bangunan. IMB menjadi dasar legalitas bagi setiap pembangunan, dan untuk memastikan keberlanjutan serta keamanan bangunan, perlu dilakukan serangkaian uji dan penilaian, termasuk uji sondir. Artikel ini akan membahas pentingnya uji sondir dalam proses perizinan mendirikan bangunan.

  1. Pemahaman Uji Sondir: Uji sondir adalah teknik investigasi tanah yang menggunakan alat sondir untuk mengukur resistansi tanah pada kedalaman tertentu. Informasi yang diperoleh dari uji sondir memberikan gambaran mengenai karakteristik tanah, termasuk daya dukung tanah, jenis tanah, dan kondisi geoteknik lainnya.
  2. Penentuan Daya Dukung Tanah: Salah satu aspek penting dalam mendirikan bangunan adalah memastikan daya dukung tanah yang memadai. Uji sondir membantu mengidentifikasi lapisan tanah yang dapat memberikan daya dukung yang baik untuk pondasi bangunan. Dengan mengetahui daya dukung tanah, risiko terjadinya kerusakan struktural dapat diminimalkan.
  3. Perhitungan Beban Bangunan: Uji sondir memberikan data yang diperlukan untuk perhitungan beban yang dapat ditanggung oleh tanah di lokasi bangunan. Dengan mengetahui batas daya dukung tanah, insinyur struktur dapat merancang pondasi yang sesuai dan aman, menghindari risiko kegagalan struktural.
  4. Pemilihan Jenis Pondasi yang Tepat: Berdasarkan hasil uji sondir, dapat ditentukan jenis pondasi yang paling sesuai dengan kondisi tanah di lokasi bangunan. Misalnya, tanah lempung memerlukan pendekatan pondasi yang berbeda dibandingkan dengan tanah pasir. Pemilihan jenis pondasi yang tepat menjadi kunci keberhasilan proyek konstruksi.
  5. Penyusunan Desain Struktural yang Optimal: Uji sondir memberikan data geoteknik yang penting dalam penyusunan desain struktural. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi tanah, insinyur struktur dapat membuat desain yang optimal, meminimalkan risiko dan biaya tambahan yang mungkin timbul selama atau setelah konstruksi.
  6. Kepatuhan Terhadap Standar Keamanan: Kepatuhan terhadap standar keamanan merupakan kunci utama dalam perencanaan dan pembangunan bangunan. Uji sondir membantu memastikan bahwa bangunan memenuhi persyaratan keamanan yang ditetapkan, sehingga melibatkan risiko kecelakaan struktural.
  7. Pengurangan Risiko Hukum: Melalui uji sondir yang cermat, pemilik lahan atau pengembang dapat mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul jika bangunan mengalami kerusakan atau kegagalan struktural. Data geoteknik yang akurat dapat menjadi dasar pembelaan jika terjadi sengketa hukum terkait dengan konstruksi.

PT Global Intan Teknindo sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami menyediakan layanan Jasa Sondir Test yang didukung dengan tenaga berpengalaman dan instrument yang memadai. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat hubungi kami di:

PT. Global Intan Teknindo