Soil test atau uji tanah adalah sebuah aktivitas pengujian untuk mengetahui beragam informasi sifat fisis, kimia maupun biologi tanah dan berkaitan dengan ilmu geoteknik. Hubungannya terkait dengan mekanika, teknik pondasi dan struktur bawah tanah.
Dalam dunia rekayasa sipil dan konstruksi, memahami karakteristik tanah di suatu lokasi adalah langkah krusial dalam merancang dan membangun struktur yang aman dan tahan lama. Salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang sifat fisik dan mekanik tanah adalah metode boring test atau uji pengeboran. Artikel ini akan menjelaskan apa itu metode boring test, langkah-langkah dalam melaksanakan uji ini, dan pentingnya hasilnya dalam perencanaan proyek konstruksi.
Pengertian Boring Test
Boring test merupakan suatu pengujian untuk mengetahui kondisi tanah dari setiap layernya, mulai dari permukaan sampai ke bagian tanah keras. Uji bor merupakan pengujian lapangan yang paling akurat dan baik untuk segala jenis tanah. Standart yang ditetapkan pada pengujian ini yaitu SPT (Standart Penetration Test) dengan nilai setiap interval 2,0m.
Standart ini mengarah pada ASTM D 1586-84 dengan berat hammer yang digunakan adalah 63,5 kg dengan jarak ketinggian jatuh bebas hammer yaitu 76 cm. Biasanya, model alat boring yang digunakan memiliki hammer otomatis.
Contoh tanah dari tabung SPT dimasukan ke dalam plastic dan kemudian diberi nama atau label sesuai dengan jumlah pukulan hammer, nomor bor dan tingkat kedalamannya. Contoh tanah yang diperoleh dari SPT bisa digunakan untuk visual description maupun test laboratorium.
Langkah-langkah dalam Melaksanakan Metode Boring Test:
Langkah-langkah dalam melaksanakan metode boring test adalah sebagai berikut:
- Penetapan Lokasi Bor: Langkah pertama adalah menentukan lokasi-lokasi yang representatif di mana bor akan ditempatkan. Lokasi-lokasi ini harus dipilih secara hati-hati untuk mencerminkan variasi karakteristik tanah di area proyek.
- Persiapan Alat Bor: Sebelum penggunaan, alat bor harus dipersiapkan dengan baik. Ini meliputi pemeriksaan kondisi alat bor, pengaturan parameter operasional seperti kecepatan pengeboran, dan pemasangan perlengkapan yang diperlukan.
- Penggunaan Alat Bor: Alat bor diposisikan di lokasi yang telah ditentukan dan proses pengeboran dimulai. Operator alat bor harus memastikan bahwa alat bor beroperasi dengan lancar dan tanpa hambatan yang signifikan.
- Pengambilan Sampel Tanah: Selama proses pengeboran, sampel-sampel tanah diambil secara berkala dari dalam lubang bor menggunakan peralatan sampling yang sesuai. Sampel-sampel ini kemudian diberi label dengan baik dan dikeluarkan dari lubang bor untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.
- Pencatatan Data Lapangan: Setiap langkah dalam proses pengeboran dan pengambilan sampel harus dicatat secara teliti. Ini termasuk kedalaman pengeboran, kondisi tanah yang ditemui, jenis sampel yang diambil, dan informasi lain yang relevan.
- Penanganan dan Penyimpanan Sampel: Setelah diambil, sampel-sampel tanah harus ditangani dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi atau kerusakan. Mereka harus disimpan dalam wadah yang sesuai dan diberi tanda dengan jelas untuk identifikasi selanjutnya.
- Analisis Laboratorium: Sampel-sampel tanah yang diambil selanjutnya akan dianalisis di laboratorium menggunakan berbagai metode uji sesuai kebutuhan proyek. Ini termasuk uji granulometri, uji kekuatan tanah, uji permeabilitas, dan lain-lain.
- Interpretasi Hasil: Setelah hasil uji laboratorium diperoleh, data tersebut akan diinterpretasikan untuk memahami karakteristik tanah di lokasi proyek. Ini membantu dalam penentuan desain struktur yang sesuai dan langkah-langkah mitigasi risiko yang diperlukan.
- Pelaporan Hasil: Akhirnya, hasil uji pengeboran dan analisis laboratorium akan dirangkum dalam laporan resmi. Laporan ini akan mencakup detail tentang lokasi pengeboran, metode yang digunakan, hasil uji, interpretasi, dan rekomendasi untuk langkah selanjutnya dalam perencanaan proyek.
Melaksanakan metode boring test dengan teliti dan sistematis adalah kunci untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang karakteristik tanah di lokasi proyek. Langkah-langkah ini membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam perencanaan dan konstruksi struktur yang aman dan tahan lama.
Pentingnya Metode Boring Test dalam Perencanaan Proyek Konstruksi
Pengujian Laboratorium
Adapun sample tanah yang didapat dari proses boring, diuji lebih lanjut didalam laboratorium dengan index:
- Berat Unit (Unit Weight) (ASTM D 2937-83): Besarnya perbandingan berat tanah terhadap volume tanah.
- Kadar Air (Water Content) (ASTM D 2216-98): Perbandingan berat kandungan air terhadap berat tanah kering dinyatakan dalam persen.
- Berat Jenis Tanah (Spesific Gravity) (ASTM D 854-98): Perbandingan nilai berat jenis butiran.
- Berat Tanah (Wet/Dry Density): Perbandingan nilai berat isi tanah (basah/kering) per satuan volume, dalam gr/cm3.
- Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation): Persentase berat air yang mengisi rongga atau pori-pori dalam persen.
- Atterberg Limits (ASTM D 4318-98): Batas cair (liquid limit), batas plastic (plastic limit) dan indeks plastic (plasticity index). Dari pengetesan ini juga dapat diketahui clasifikasi tanah berdasarkan ketentuan USCS (Unified Soil Classification System).
- Unconfined Compression (ASTM D 2166): Nilai daya dukung tanah dalam keadaan tanpa tekanan samping (uncofined) yang dinyatakan dalam satuan kg/cm2.
- Triaxial UU Test (ASTM D 2850): Bertujuan untuk mendapatkan nilai kohesi c (kg/cm2). Dan sudut gelincir dalam atau internal friction angel tanpa tekanan pori-pori dan dengan tekanan pori-pori dinyatakan dalam derajat.
- Consolidation (ASTM D 2435): Pengujian untuk mendapatkan parameter koefisien konsolidasi dan indeks konsolidasi untuk menghitung penurunan pondasi bangunan.
Jenis pondasi yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis tanah. Selain itu, harus diperhatikan efek getaran dari pemasangan pondasi terhadap lingkungan sekitar. Untuk wilayah perumahan atau pemukiman penduduk maka pondasi bor pile dinilai sangat bagus karena pada saat proses pemasangan tidak menimbulkan getaran, sehingga warga sekita tidak merasa terganggu.
PT Global Intan Teknindo sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami menyediakan layanan Jasa Boring Test yang didukung dengan tenaga berpengalaman dan instrument yang memadai. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat hubungi kami di:
PT. Global Intan Teknindo
- Alamat: Jl. Pd. Kelapa Raya No.11, RT.1/RW.4, Pd. Klp., Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13460
- Whatsapp / Email : Hubungi Kami
- Telp : 021-2284-3662
- Melalui Live Chat yang berada di pojok kanan bawah halaman website
- Untuk Melihat Jasa Lainnya bisa Klik Disini