Kalibrasi adalah proses atau tindakan yang dilakukan untuk membandingkan, mengukur, atau menyesuaikan instrumen pengukuran atau alat pengukur dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari kalibrasi adalah untuk memastikan bahwa alat pengukur atau instrumen pengukuran memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.

Dalam konteks yang lebih umum, kalibrasi biasanya digunakan untuk alat-alat seperti termometer, mikrometer, voltameter, atau perangkat pengukur lainnya. Proses kalibrasi melibatkan perbandingan hasil pengukuran yang diberikan oleh alat yang akan dikalibrasi dengan hasil pengukuran yang diberikan oleh alat standar yang telah dikalibrasi sebelumnya. Jika ditemukan perbedaan antara hasil pengukuran alat yang akan dikalibrasi dan alat standar, penyesuaian dapat dilakukan untuk mengoreksi ketidakakuratan alat tersebut.

Kalibrasi sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, industri, teknik, dan kedokteran, karena hasil pengukuran yang akurat sangat diperlukan untuk memastikan keamanan, kualitas, dan keandalan produk atau proses.

Kalibrasi KAN

KAN merupakan singkatan dari “Komite Akreditasi Nasional.” KAN adalah lembaga yang bertanggung jawab atas akreditasi berbagai laboratorium, lembaga pengujian, lembaga sertifikasi, dan penyelenggara pelatihan di Indonesia. Akreditasi adalah proses penilaian independen yang digunakan untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga ini memenuhi standar tertentu dalam menjalankan kegiatan pengujian, pengukuran, sertifikasi, atau pelatihan mereka.

Sebagai badan akreditasi nasional, KAN bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standar internasional dan nasional dalam bidang-bidang tertentu. Dengan akreditasi KAN, lembaga-lembaga ini dapat menunjukkan bahwa hasil pengujian atau pengukuran yang mereka lakukan adalah akurat dan dapat diandalkan.

KAN berperan penting dalam mendukung peningkatan mutu dan keandalan produk dan layanan di Indonesia. Proses akreditasi yang diawasi oleh KAN membantu memastikan bahwa lembaga-lembaga yang diakreditasi memiliki kompetensi dan infrastruktur yang memadai untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, sehingga hasil-hasil yang dihasilkan dapat dipercaya oleh masyarakat, industri, dan pemerintah.

Kalibrasi Oven

Contoh Kalibrasi KAN:

  1. Laboratorium Metrologi KAN: Laboratorium metrologi yang diakreditasi oleh KAN menjalani proses akreditasi dan diakui sebagai laboratorium yang kompeten untuk melakukan kalibrasi berbagai alat pengukur seperti termometer, multimeter, dan alat-alat lainnya. Hasil kalibrasi dari laboratorium ini dianggap resmi dan diakui di tingkat nasional dan internasional.
  2. Lembaga Sertifikasi Produk Elektronik yang Diakreditasi: Sebuah lembaga yang diakreditasi oleh KAN dapat melakukan kalibrasi pada perangkat elektronik sebelum memberikan sertifikat kepatuhan atau kesesuaian produk tersebut dengan standar yang berlaku.

Kalibrasi Non KAN

Kalibrasi non-KAN mengacu pada kalibrasi yang tidak dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) atau lembaga akreditasi resmi yang setara. Dalam banyak negara, lembaga-lembaga atau laboratorium yang melakukan kalibrasi sering kali harus menjalani proses akreditasi oleh badan resmi, seperti KAN di Indonesia, untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan untuk menjalankan layanan kalibrasi dengan kualitas dan keandalan tertentu.

Namun, ada situasi di mana kalibrasi non-KAN dapat terjadi, misalnya:

  1. Kalibrasi internal: Beberapa organisasi atau perusahaan memiliki laboratorium internal yang digunakan untuk kalibrasi alat atau instrumen yang mereka gunakan dalam operasi mereka. Meskipun laboratorium ini mungkin tidak memiliki akreditasi dari badan resmi, mereka dapat melakukan kalibrasi internal untuk memastikan alat-alat mereka tetap akurat.
  2. Kalibrasi oleh penyedia layanan pihak ketiga: Beberapa perusahaan atau individu mungkin menggunakan penyedia layanan kalibrasi yang bukan bagian dari sistem akreditasi resmi. Dalam kasus ini, mereka harus berhati-hati dalam memilih penyedia layanan yang dapat diandalkan dan memiliki rekam jejak yang baik dalam melakukan kalibrasi yang sesuai dengan standar yang relevan.

Penting untuk diingat bahwa kalibrasi non-KAN mungkin tidak selalu memenuhi persyaratan tertentu yang mungkin diperlukan dalam beberapa industri atau situasi. Oleh karena itu, ketika memilih untuk menggunakan layanan kalibrasi non-KAN, penting untuk memastikan bahwa penyedia layanan tersebut memiliki keahlian dan integritas yang memadai dalam menjalankan proses kalibrasi untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Contoh Kalibrasi Non-KAN:

  1. Kalibrasi Laboratorium Internal Perusahaan: Sebuah perusahaan manufaktur memiliki laboratorium internal untuk mengkalibrasi alat-alat produksinya, seperti mesin pengukur koordinat (CMM) atau spektrofotometer. Meskipun laboratorium ini mungkin tidak diakreditasi oleh badan resmi, mereka mungkin memiliki prosedur internal dan kompetensi untuk menjalankan kalibrasi sesuai dengan kebutuhan mereka.
  2. Penyedia Layanan Kalibrasi Lokal: Sebuah toko alat ukur atau laboratorium yang tidak memiliki akreditasi KAN dapat menawarkan layanan kalibrasi kepada pelanggan lokal. Mereka mungkin memiliki teknisi yang berpengalaman dalam melakukan kalibrasi alat-alat umum seperti teodolit, alat ukur jarak, atau mikrometer. Meskipun mereka mungkin tidak memiliki akreditasi, mereka dapat memberikan layanan kalibrasi yang memadai untuk pelanggan lokal.

Perbedaan KAN dan Non KAN

Perbedaan utama antara kalibrasi yang dilakukan oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan kalibrasi non-KAN adalah dalam konteks akreditasi resmi dan pengakuan internasional:

  1. Akreditasi Resmi:
    • Kalibrasi KAN: KAN adalah lembaga akreditasi nasional di Indonesia. Laboratorium atau lembaga yang telah diakreditasi oleh KAN telah melewati proses penilaian yang ketat dan dipastikan memenuhi standar internasional dan nasional yang ditetapkan untuk jenis pekerjaan kalibrasi yang mereka lakukan.
    • Kalibrasi Non-KAN: Kalibrasi non-KAN biasanya dilakukan oleh lembaga atau laboratorium yang tidak diakreditasi oleh badan resmi seperti KAN. Mereka mungkin tidak memenuhi standar tertentu yang diperlukan dalam situasi tertentu, tetapi ini tidak selalu berarti hasil kalibrasi mereka tidak akurat.
  2. Pengakuan Internasional:
    • Kalibrasi KAN: Kalibrasi yang dilakukan oleh lembaga yang diakreditasi oleh KAN memiliki tingkat pengakuan internasional yang lebih besar, yang dapat membantu dalam perdagangan internasional dan pengakuan hasil pengukuran di tingkat global.
    • Kalibrasi Non-KAN: Kalibrasi non-KAN mungkin memiliki tingkat pengakuan yang lebih terbatas dan mungkin perlu diakui kembali oleh badan akreditasi atau lembaga yang relevan jika digunakan dalam konteks perdagangan internasional.
  3. Keandalan:
    • Kalibrasi KAN: Laboratorium yang diakreditasi oleh KAN biasanya dikenal memiliki keandalan tinggi dalam hasil kalibrasinya, karena mereka harus memenuhi standar ketat dalam menjalankan pekerjaan kalibrasi.
    • Kalibrasi Non-KAN: Keandalan hasil kalibrasi non-KAN mungkin bervariasi tergantung pada kompetensi dan kualitas laboratorium atau lembaga yang melakukan kalibrasi. Beberapa laboratorium non-KAN mungkin memiliki tingkat keandalan yang tinggi, sementara yang lain mungkin tidak.

Saat memilih antara kalibrasi KAN dan non-KAN, penting untuk mempertimbangkan standar yang diperlukan untuk jenis alat atau instrumen yang akan dikalibrasi, serta persyaratan industri atau regulasi yang berlaku. Dalam beberapa kasus, terutama jika hasil kalibrasi diperlukan untuk tujuan yang kritis atau diakui secara internasional, kalibrasi oleh lembaga yang diakreditasi oleh badan resmi seperti KAN mungkin lebih disarankan.

PT Global Intan Teknindo sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami dapat melakukan Jasa Kalibrasi dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat. Untuk informasi lebih lanjut terkait jasa tersebut, anda dapat hubungi kami di :

PT. Global Intan Teknindo