Polusi udara adalah kondisi di mana udara tercemar oleh berbagai zat atau partikel yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Penyebab polusi udara sangat beragam, dan Sebagian besar berasal dari aktivitas manusia.
Studi mengungkap polusi udara merupakan ancaman global terbesar bagi kesehatan manusia. Bahkan polusi udara lebih berbahaya dari merokok atau minum-minuman beralkohol. Penelitian dari Energy Policy Institute di Universitas Chicago (EPIC) membeberkan polusi udara lebih berbahaya bagi kesehatan rata-rata orang di planet Bumi daripada merokok atau alkohol, dengan ancaman yang memburuk di kawasan Asia Selatan.
Laporan dari AQLI menyebutkan Indonesia masuk dalam daftar negara yang paling berkontribusi terhadap polusi udara global. Dalam laporan itu, Indonesia bersama lima negara lain disebut paling berkontribusi terhadap polusi udara global.
“Tiga perempat dari dampak polusi udara terhadap angka harapan hidup global terjadi hanya di enam negara, yaitu Bangladesh, India, Pakistan, Tiongkok, Nigeria, dan Indonesia, di mana orang-orang kehilangan satu hingga lebih dari enam tahun dari kehidupan mereka karena udara yang mereka hirup,” kata Michael Greenstone, pendiri AQLI beberapa waktu lalu.
Data itu menunjukkan, sektor transportasi berkontribusi sebesar 44% dari penggunaan bahan bakar di Jakarta, diikuti industri energi 31%, lalu manufaktur industri 10%, sektor perumahan 14%, dan komersial 1%. Dari sisi penghasil emisi karbon monoksida (CO) terbesar, disebutkan disumbang dari sektor transportasi sebesar 96,36% atau 28.317 ton per tahun, disusul pembangkit listrik 1,76% 5.252 ton per tahun dan industri 1,25% mencapai 3.738 ton per tahun. Sepeda motor merupakan menghasilkan beban pencemaran per penumpang paling tinggi dibanding mobil pribadi bensin, mobil pribadi solar, mobil penumpang, dan bus. Dengan populasi mencapai 78% dari total kendaraan bermotor di DKI Jakarta sebanyak 24,5 juta kendaraan, dengan pertumbuhan 1.046.837 sepeda motor per tahun.
Penyebab Polusi Udara
- Kendaran Pribadi
Kendaran pribadi menyebabkan emisi gas buang dari kendaran peribadi seperti motor dan mobil mengandung zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO), dan nitrogen dioksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan partikel-partikel kecil (Partikulat) yang dapat mencemari udara.
- Industri Pabrik
Proses industri pabrik termasuk pembakaran bahan fosil, penggunaan bahan kimia berbahaya, dan aktivitas manufaktur, dapat menghasilkan berbagai polutan udara seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat.
- Pembakaran Biomassa
Pembakaran biomassa termasuk pembakaran kayu, batu bara, dan biomassa lainnya untuk pemanasan, memasak, dan energi dapat menciptakan asap dan polutan udara lainnya.
- Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi dapat menghasilkan emisi polutan udara, terutama jika tidak ada pengendalian emisi yang memadai.
- Aktivitas Pertanian
Aktivitas pertanian yang penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam pertanian dapat menyebabkan emisi amonia (NH3) dan metana (CH4), yang berkontribusi pada polusi udara.
- Polusi Interior
Polusi interior pemanasan dengan bahan bakar seperti kayu atau arang dalam ruangan dapat menghasilkan polusi udara dalam rumah yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
- Penggunaan Produk Kimia
Penggunaan produk kimia seperti cat, pelarut, dan produk berbahan kimia lainnya dapat menghasilkan emisi senyawa organik volatil (VOC) yang berkontribusi pada polusi udara
- Keadaan Cuaca Dan Geografis
Keadaan cuaca dan geografis cuaca tertentu, seperti inversi termal, dapat mengurung polutan udara di permukaan bumi, meningkatkan tingkat polusi udara. Lokasi gegrafis, seperti lembab yang terkekang, juga dapat memperburuk polusi udara karena udara yang tidak tercampur dengan baik. Penyebab polusi udara ini dapat bervariasi berdasarkan wilayah dan kondisi lokal. Pengendalian polusi udara melibatkan regulasi ketat, teknologi pengendalian emisi yang lebih baik, dan perubahan perilaku individu dan industri untuk mengurangi dampak polusi udara terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan
Polusi udara yang menjadi penyebab utama buruknya kualitas udara di Jakarta tentu menjadi hal penting yang harus diwaspadai. Sebab, tanpa adanya tindakan penanggulangan, pastinya hal ini akan memberikan pengaruh negatif untuk kesehatan. Nah, berikut beberapa dampak dari buruknya kualitas udara bagi kesehatan.
- Masalah Sistem Pernapasan
Dampak kualitas udara yang buruk untuk kesehatan tentunya bisa sangat terasa pada sistem pernapasan. Bukan tanpa alasan, ini karena udara selalu masuk ke paru-paru melalui hidung. Apabila udara yang masuk ke saluran pernapasan mengalami kontaminasi, zat-zat berbahaya juga bisa masuk ke paru-paru dan memicu terjadinya kerusakan jaringan di bagian dalamnya.
Dampaknya, kamu akan lebih berisiko mengalami berbagai gangguan pernapasan. Misalnya asma, emfisema, infeksi saluran napas, dan penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK. Selain itu, paparan polutan juga dapat mengakibatkan bronkitis kronis.
- Gangguan Kardiovaskular
Selain itu, paparan polusi udara juga dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kardiovaskuler, dalam hal ini pembuluh darah dan jantung. Hal ini disebabkan dari paparan zat yang termasuk dalam particulate matter. Saat masuk ke sistem pernapasan, paparan ini akan segera memasuki pembuluh darah.
Efeknya, akan terjadi gangguan pada fungsi pembuluh darah. Tak hanya itu, hal ini juga meningkatkan potensi munculnya plak di arteri yang berdampak pada peningkatan masalah kesehatan jantung. Salah satunya penyakit arteri koroner.
- Penyakit Kanker
Polusi udara dapat mengandung zat-zat karsinogentik (Penyebab Kanker), dan paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan kanker lainnya. Tak hanya kanker paru-paru, kualitas udara yang buruk juga meningkatkan risiko kanker lainnya. Salah satunya adalah kanker payudara pada wanita yang tinggal atau menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah, dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
- Penyakit Gangguan Neurologis
Beberapa penelitan telah menunjukkan korelasi antara papran polusin udara tinggi dan gangguan perkembangan neurologis pada anak-anak.
- Penyakit Gangguan Mental
Polusi udara juga telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
- Penyakit Perkembangan Anak
Paparan polusi udara pada anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif mereka, serta meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
- Kematian Preamatur
Polusi udara dapat menjadi penyebab kematian preamtur, karena berkontribusi pada berbagai penyakit yang dapat mengurangi harapan hidup
Mengatasi Polusi Udara
Pemerintah terus melakukan upaya untuk melakukan berbagai tindakan untuk mengantisipasi buruknya kualitas udara di ibu kota. Contohnya seperti penyusunan program Langit Biru dan menambah area yang difungsikan sebagai ruang terbuka hijau di beberapa titik di Jakarta.
Sementara itu, pemerintah juga mengimbau pada masyarakat untuk tetap memakai masker. Terutama ketika harus beraktivitas di luar rumah ke kawasan dengan tingkat polusi dan pencemaran udara yang tinggi. Tak hanya melindungi dari paparan virus corona yang beberapa waktu ini sedang kembali naik, tetapi juga membantu melindungi organ pernapasan dari paparan polusi udara.
Cara mengatasi polusi udara lainnya adalah sebagai berikut :
- Menggunakan Sumber Energi Bersih
Beralih ke sumber energi bersih seperti energi surya, energi angin, dan energi hidro listrik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik. Mendorong penggunaan transportasi berbasis listrik atau kendaraan bertenaga alternatif.
- Meningkatkan Efisiensi Energi
Memperbaiki efisiensi energi rumah dan gedung dengan mengisolasi bangunan, menggunakan peralatan efisiensi, dan meminimalkan limbah energi, mendorong industri untuk mengadopsi teknologi efisiensi enrgi.
- Transportasi Publik Dan Berkendara Bersama
Mendorong penggunaan transportasi publik, bersepeda, berjalan kaki, atau berbagi kendaraan untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalan. Merancang sistem transportasi yang efisien.
- Pengguanaan Bahan Bakar Bersih
Mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih bersih seperti gas alam. Mendorong penggunaan kendaran hibrida dan listrik.
- Manajemen Limbah Yang Baik
Memastikan bahwa limbah industry dan limbah domestik dikelola dengan benar dan tidak mencemari udara atau sumber air. Meminimalkan pembakaran sampah terbuka.
- Penghijauan Dan Penanaman Pohon
Menanam lebih banyak pohon dan mengembangkan ruang hijau untuk membantu menyaring polutan udara dan menyediakan oksigen. Menjaga hutan dan lahan basah sebagai cadangan alam.
- Pendidikan Dan Kesadaran Lingkungan
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang maslah polusi udara dan cara-cara menguranginya.Mendorong praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, pemantauan kualitas udara sangat penting untuk dilakukan terutama di wilayah dengan polusi udara yang cukup parah. Salah satu alat ukur kualitas udara yang sering digunakan saat ini adalah data logger. Data logger merupakan perangkat elektronik yang dirancang untuk merekam dan menyimpan data dari berbagai sensor yang terhubung.
PT Global Intan Teknindo sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami menjual alat ukur pemantauan kualitas udara dengan harga yang bersahabat. Untuk informasi lebih lanjut terkait jasa tersebut, anda dapat hubungi kami di :
PT. Global Intan Teknindo
- Alamat: Jl. Pd. Kelapa Raya No.11, RT.1/RW.4, Pd. Klp., Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13460
- Whatsapp : +62 821-6277-6495 (Adhitya)
- Email : askgiteknindo@gmail.com
- Telp : 021-2284-3662
- Melalui Live Chat yang berada di pojok kanan bawah halaman website