Siapa sih yang nggak kenal dengan pH meter? Alat ini sering jadi andalan di laboratorium, industri makanan, farmasi, hingga pengolahan air. Tapi, pernah nggak kamu bingung soal istilah adjustment dan kalibrasi saat menggunakan pH meter? Jangan khawatir, kamu nggak sendirian! Banyak orang yang menganggap keduanya sama, padahal sebenarnya mereka memiliki perbedaan penting. Yuk, kita bahas bareng-bareng apa itu adjustment dan kalibrasi, apa perbedaannya, serta kenapa keduanya penting banget untuk memastikan pH meter bekerja dengan akurat.

Kenapa Adjustment dan Kalibrasi Itu Penting?

Setiap pH meter, seberapa canggih pun, pasti mengalami drift alias penyimpangan hasil pengukuran dari waktu ke waktu. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari kondisi elektroda yang menurun, suhu lingkungan, hingga larutan yang sering dipakai. Nah, supaya hasil pengukuran tetap presisi dan dapat dipercaya, pH meter perlu dikalibrasi secara rutin.

Namun, kalibrasi saja nggak cukup. Kalau hasil kalibrasi menunjukkan penyimpangan, adjustment harus dilakukan. Ini seperti memeriksa dan menyetel ulang jam tangan agar waktu yang ditunjukkan sesuai dengan waktu sebenarnya.

Agar perangkat pH meter dapat dipastikan mampu memberikan hasil pengukuran yang akurat maka terhadap alat tersebut perlu dilakukan Kalibrasi. Kalibrasi perangkat pH meter pada umumnya dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran yang ditampilkan pada layar monitor dari pada perangkat, dengan larutan yang bilai pH nya sudah diketahui, bilamana ada penyimpangan (error) maka sebagai tahapan Kalibrasi pengaturan terhadap perangkat harus dilakukan, ini yang dinamakan Adjustment.

Manfaat Adjustment dan Kalibrasi pada pH Meter

1. Menjamin Akurasi Pengukuran
Proses kalibrasi membantu memastikan hasil pengukuran pH meter mendekati nilai sebenarnya. Sementara adjustment memperbaiki penyimpangan sehingga hasilnya bisa diandalkan.

2. Memperpanjang Umur Alat
Kalibrasi dan adjustment yang rutin membantu menjaga performa pH meter. Elektroda pun jadi lebih awet karena digunakan sesuai standar.

3. Memenuhi Standar Industri
Di banyak industri, seperti farmasi atau makanan, akurasi pH adalah hal yang sangat penting. Standar seperti ISO atau HACCP seringkali mensyaratkan kalibrasi dan adjustment alat secara berkala.

Tahapan Adjustment yang dilakukan

• pH meter dilakukan paling sedikit dengan menggunkan 3 larutan buffer standar yang mencangkup nilai ph yang akan diukur. Siapkan larutan buffer pH 7 dan 4.
• Buka penutup elektroda, lalu bilas elektroda dengan aquades lalu keringkan dengan tisu. Elektroda yang sudah kering dicelupkan pada larutan buffer pH 7, biarkan pembacaan stabil. Lalu bilas elektroda kemudian keringkan.
• Setelah itu celupkan kembali elektroda pada larutan buffer pH 4, biarkan pembacaan stabil . Lalu bilas elektroda kemudian keringkan.
• Setelah itu celupkan kembali elektroda pada larutan buffer pH 10, biarkan pembacaan stabil . Lalu bilas elektroda kemudian keringkan.
• Mencatat nilai slope-nya. Setiap alat pH meter mempunyai persyaratan keberterimaan slope yang berbeda-beda. Pastikan nilai slope-nya sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan.

Kenapa pH meter harus di Kalibrasi ?

• Mempertahankan keakuratan pH meter

• Menghilangkan Penyimpangan

• Menjaga Sensitivity Sensor

• Mempertahankan Karakteristik Sensor

Seiring dengan waktu pH meter yang sedang dipakai mengalami perubahan daya ukurnya, hal ini disebabkan oleh adanya material yang melapisi elektroda setelah probe pH meter berada dalam media yang diukurnya. Tiap-tiap elektroda pH meter memiliki karakteristik masing-masing, hampir tidak ada elektroda yang memiliki karakteristik yang sama meskipun keduanya merupakan elektroda yang baru diproduki dari pabriknya, oleh karena itulah maka Kalibrasi terhadap probe pH meter wajib dilakukan bahkan pada pemakaian pertama kalinya.

Lalu apa perbedaan Adjustment dan Kalibrasi pada pH meter ?