Apa itu Flowmeter

Great Instruments TUF-2000B Wall Mounted Ultrasonic Flow Meter

Definisi Flow Meter adalah sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur laju aliran suatu fluida. Jumlah Aliran fluida yang bergerak bisa mengalir dalam suatu pipa tertutup atau saluran terbuka seperti channel atau sungai atau parit. Pengertian Definisi flow meter tersebut sebagai paling sederhana dan sesuai dengan kemajuan teknologi, fungsi dari flow meter sudah berkembang.

Perkembangan fungsi dan manfaat pemasangan flow meter mengikuti perkembangan technolgy terkini. Flow meter difungsikan sebagai alat control yang bisa dimonitor dan dicontrol dari jarak jauh, dengan menggunakan android. Saat ini flow meter bukan sekedar alat instrumen untuk memonitor, tapi sekaligus digunakan sebagai alat untuk mencapai efisiensi.

Mahalnya harga energy dan pangan, memaksa engineering menggunakan flow meter dalam rangka evaluasi terhadap pemborosan pemakain gas, air dll. Jenis fluida yang mengalir dalam flow meter bisa berupa cairan, gas maupun solid. Jenis liquid tersebur bisa berupa air, pdam, limpur, limbah, air laut, air sungai,  gula, kecap, syrup susu hingga sallary.Sedangkan untuk fluida gas bis berupa udara, lpg, lng, cng, nitrogen, oxygen dan lainnya.

Fungsi Flow Meter

Pada aplikasinya flow meter banyak digunakan untuk mengukur karakter aliran berupa velocity, flow rate dan total volume. Selain itu untuk jenisnya tertentu mampu mengitung mass flow dan total mass dari cairan yang mengalir. Dari uraian diatas sebelum membeli flow meter sebaiknya tentukan dulu tujuan, manfaat yang ingin dicapai serta spesifikasi fluidanya. Sehingga investasi yang mahal ini bisa memberikan hasil yang optimal. Karena flow meter yang baik bukan yang mahal, kuat, dan presisi, tapi yang memberikan manfaat maksimal. Dimana flow meter harus memnuhi unsur ketersediaan budget, biaya operasional dan maintenance. Pemilihan jenis serta model flow meter juga tergantung pada aplikasi dan disesuaikan kondisi lapangan khususnya bagi piping yang sudah eksis. Kesulitan instalasi baik karena posisi dan kondisi instalasi yang terhalang proses produksi tidak boleh berhenti  harus diperhatikan dengan seksama. Dari cara instalasinya flow meter ada 5 jenis yaitu in line, insertion, clamp on dan open channel.

Atau jika tuntutan akurasi atau lainya, sehingga memaksa terhadap 1 jenisnya jika dibutuhkan lakukan rekayasa engineering. Tujuan dari rekayasa ini untuk mendapatkan manfaat yang optimal dengan akurasi yang diinginkan. Berbagai jenisnya digunakan untuk mengukur aliran air dan gas karena itu istilah flow meter air dan gas meter cukup populer di masyarakat. Banyak dari para engineer yang salah kaprah dalam memilih jenis serta spesifikasi flow meter. Ini bisa berakibat fatal karena harga flowmeter tidak murah. Sebaiknya sebelum membeli flow meter, ditentukan dulu tujuan, manfaat yang ingin didapatkan dan budget yang tersedia.

Cara Kerja Flow Meter

Cara kerja flow meter berbeda-beda sesuai dengan jenis flow meter yang digunakan dan dibedakan berdasarkan beberapa faktor seperti berikut:

  •         Kecepatan aliran
  •         Perbedaan tekanan (pressure)
  •         Perubahan temperatur (suhu)
  •         Volume ruangan
  •         Torsi yang diakibatkan oleh getaran atau lainnya

Setiap jenis flow meter pada dasarnya memiliki cara kerja yang sama berdasarkan teori matematika atau fisika dengan rumusan-rumusan tertentu. Variabel-variabel yang digunakan untuk menghitung aspek besaran ukuran didapatkan berdasarkan sensor yang mengacu pada hukum dan teori-teori penemuan para ahli.

Perbedaan mendasar mengenai cara kerja flow meter bisa dilihat pada beberapa contoh berikut:

  • Magnetic flow meter menggunakan hukum faraday karena jenis flow meter ini hanya bisa dioperasikan pada cairan yang mempunyai konduktivitas tertentu
  • Coriolis mass flow meter menggunakan perhitungan coriolis
  • Ultrasonic flow meter menggunakan kecepatan suara pada tingkatan ultra yang disebut dengan ultrasound yang mampu menghitung velocity dari aliran fluida

Selain memperhatikan cara kerjanya, sangat penting untuk mengetahui sistem pemasangan flow meter. Anda bisa memilih cara inline, insert-in, atau clamp-on. Cara inline dilakukan dengan memotong saluran pipa, insert-in dengan melubangi saluran pipa, dan clamp-on dengan menempelkan flow meter pada sisi luar pipa.

Pastikan Anda mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan sehingga Anda bisa memilih flow meter dengan cara kerja dan sistem pemasangan yang tepat. Anda bisa mempertimbangkan tujuan penggunaan flow meter, kondisi lapangan, cara pemasangan apakah vertikal atau horisontal, dan budget atau anggaran yang harus dikeluarkan.

Jenis-jenis Flow Meter dan Cara Kerjanya

Jenis-jenis flow meter semakin beragam tergantung pada kebutuhan, tujuan, dan kegunaannya di lapangan. Setiap jenis flow meter juga bisa dibedakan lagi berdasarkan ukuran, jenis komponen bahan, dan mereknya. Terdapat beberapa kategori flow meter yang sebagai referensi sebelum Anda memilih jenis flow meter yang paling tepat untuk digunakan.

Flow Meter Berdasarkan Fungsi dan Cara Kerjanya

Berdasarkan fungsi dan cara kerjanya, flow meter dibedakan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:

  1. Ultrasonic Flow Meter

Ultrasonic flow meter memiliki koneksi flange, insertion, dan clamp on. Jenis aliran seperti lumpur atau slurry tidak cocok menggunakan alat ini karena ultrasonic flow meter biasa digunakan untuk jenis cairan yang homogen. Anda bisa menggunakannya baik untuk aliran yang lambat maupun aliran karena gravitasi.

Terdapat satu jenis clamp-on ultrasonic flow meter yang disebut dengan rotameter. Pemasangan ultrasonic flow meter cukup mudah karena tidak perlu melubangi atau memotong pipa dan cukup dengan memasang transducer ultrasonic. Transducer tersebut cukup ditempel pada permukaan luar pipa dan selanjutnya di-clamp.

Jenis flow meter ultrasonic juga sering disebut sebagai flow meter portable yang paling praktis. Di pasaran, jenis flow meter ini memiliki 3 ukuran yaitu pipa kecil, pipa menengah, dan pipa besar.

  1. Thermal Mass Flow Meter

Thermal mass flow meter biasa digunakan untuk mengukur mass flow khususnya untuk fluida gas seperti Nitrogen, CNG, udara, gas alam, oli, dan lain sebagainya. Jangan gunakan thermal mass flow meter untuk fluida yang memiliki temperatur tinggi.

  1. Venturi Flow Meter/Pump Test Meter

Untuk flow meter ini banyak digunakan pada sistem pompa pemadam kebakaran. Flow rate atau debit air pada pompa bisa dideteksi dengan menggunakan display penunjukan berupa gauge.

  1. Portable Flow Meter

Fungsi alat ini cukup terbatas karena hanya digunakan untuk mengetahui kapasitas aliran atau debit fluida. Alat ini biasanya digunakan untuk menghitung performa pompa, performa mesin, sistem pendingin, dan melakukan pengecekan aliran.

  1. Open Channel Flow Meter

Sistem saluran terbuka seperti sungai, kanal, atau parit sangat cocok menggunakan alat ukur jenis ini. Hasil pengukuran flow meter jenis ini berupa kecepatan aliran dengan cara penghitungan yang mempertimbangkan ketinggian permukaan.

Open channel flow meter mengukur kecepatan aliran dengan menggunakan transit time atau magnetic dan ketinggian permukaan aliran dengan level sensor. Kapasitas aliran atau flow rate aliran dalam kanal yang dihasilkan merupakan hasil penggabungan velocity dengan luas penampang.

  1. Differential-head flow meter

Pengukuran aliran jenis flow meter ini diukur dari perbedaan tekanan yang disebabkan oleh elemen utama. Kemudian hasil pengukuran flow proposionalnya dengan akar dari perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh elemen tersebut.

Terdapat dua elemen utama yang mempengaruhi faktor hasil pengukuran yaitu elemen penghasil dan sensing elemen. Elemen penghasil perbedaan tekanan biasanya seperti venturi, orifive, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk sensing elemen di antaranya adalah bellows, manometer, dan diaphragm.

  1. Variable Area Meter

Cara pengukuran variable area meter dengan menggunakan prinsip gaya apung melalui tube untuk mendorong floater agar fluida mengalir dari bawah ke atas. Berat floater tersebut hasilnya akan sama dengan gaya yang dibangkitkan dari aliran. Flow rate proporsional dihasilkan dari perhitungan luas area tube dengan massa jenis fluida yang diukur.

  1. Turbin Meter

Pengukuran flow meter volumetric jenis turbin meter ini menggunakan pulsa sebagai hasil atau output putaran turbin. Pulsa tersebut dihasilkan melalui proses pick-up coil ketika bertemu dengan magnet pada blade atau rotor turbin. Hasil pengukuran flow rate akan linear dengan frekuensi pick-up coil.

  1. Positive Displacement Meter

Jenis flow meter positive displacement menggunakan mekanisme memindahkan liquid per segmen untuk cara pengukurannya. Analogi sederhananya bisa seperti saat memindahkan air dari satu ember ke ember lainnya menggunakan gayung. Putaran PD meter dan volume yang dipindahkan untuk setiap segmen dan jumlah segmen per putaran menjadi faktor penentu hasil pengukurannya.

  1. Flow Meter Solar

Fuel meter merupakan istilah lain flow meter solar yang sering digunakan di bidang industri manufaktur, transportasi, maupun utility kehidupan sehari-hari. Penggunaan alat ini biasanya untuk untuk mengukur cairan berbahan bakar solar yang terdiri dari fuel oil, medium fuel oil, heavy fuel oil, dan kerosin sehingga disebut sebagai flow meter solar.

Alat pengukur ini biasanya digunakan pada produksi steam boiler, burner pada drying untuk painting, maupun thermal oil khusus untuk manufaktur. Anda juga bisa melihat alat ini pada penerangan genset, pool SPBU, galangan untuk mereparasi speed boat dan kapal, maupun untuk penerangan pada genset.

PT Global Intan Teknindo sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami menjual alat Flowmeter dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat. Untuk informasi lebih lanjut terkait pemesanan produk, anda dapat hubungi kami di Nomor Telepon/WhatsApp: +62 821-6277-6495 (Mr. Adhitya) atau melalui E-mail Kami: askgiteknindo@gmail.com.