Tahukah Anda seberapa banyak air yang terbuang tanpa melalui proses pengolahan? Menurut laporan UNESCO tahun 2023, lebih dari 80% air limbah dibuang tanpa pengolahan, yang berdampak pada peningkatan polusi lingkungan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 6, 13, dan 14 menekankan pentingnya air bersih, perlindungan lingkungan, dan kelestarian kehidupan laut — semua ini hanya dapat tercapai jika air limbah diolah sebelum digunakan kembali atau dibuang ke sungai dan laut.

Di negara maju yang memiliki peraturan lingkungan ketat, air tercemar dari rumah tangga maupun industri dikumpulkan dalam tangki dan dikirim ke fasilitas pengolahan air limbah untuk diproses sebelum dibuang. Menurut EPA (Environmental Protection Agency), ada banyak parameter yang harus dipantau setelah pengolahan air limbah dan sebelum dibuang ke lingkungan. Lima parameter utama yang paling penting adalah COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solids), amonia, dan pH.

Pengantar Sensor pH untuk Pengolahan Air Limbah

Cara Kerja Sensor pH

Saat kita mendengar kata pH, apakah kita tahu apa maknanya? pH menunjukkan konsentrasi ion hidrogen (H⁺) dalam suatu larutan. pH = 7 menunjukkan air netral/murni. Jika pH < 7, berarti larutan bersifat asam (konsentrasi H⁺ tinggi); jika pH > 7, berarti bersifat basa (konsentrasi H⁺ rendah). Dalam instalasi pengolahan air limbah, nilai pH berkisar antara 5 hingga 9 tergantung tahap pengolahannya.

Prinsip kerja sensor pH adalah elektrokimia. Sensor ini memiliki elektroda referensi (biasanya dari perak atau perak klorida) yang dipasangkan dengan elektroda kaca yang mengandung gel terhidrasi. Elektroda kaca ini adalah elemen utama yang bereaksi dengan ion H⁺ di larutan. Interaksi ini menciptakan beda potensial (PD) karena perbedaan konsentrasi ion H⁺ antara larutan sampel dan elektroda referensi. Beda potensial ini diubah menjadi nilai pH menggunakan Persamaan Nernst.

pH sangat penting dalam menentukan karakteristik air. Dalam pengolahan air limbah, proses seperti koagulasi dan presipitasi sangat bergantung pada pH. pH juga memengaruhi aktivitas mikroba dalam pengolahan biologis. Konsentrasi H⁺ yang tinggi bisa menyebabkan korosi pada pipa logam dan peralatan industri, sedangkan konsentrasi rendah dapat menimbulkan pengendapan dan penyumbatan.

aktivitas sensor ph air limbah

Penggunaan Umum Sensor pH dalam Pengolahan Air Limbah

Sensor digunakan untuk pemantauan — sensor pH digunakan di berbagai tahap dalam sistem pengolahan air limbah, antara lain:

  • Pengolahan Air Limbah Domestik: pH dipantau secara berkelanjutan. Misalnya, pada tangki aerasi, pertumbuhan mikroorganisme sangat dipengaruhi oleh pH, idealnya berkisar 6,5–8,5. Pada proses pencernaan aerobik di pengolahan lumpur, pH dijaga antara 6,8–7,5.

  • Industri Kimia: Limbah dari industri kimia umumnya sangat tercemar, sehingga pemantauan pH menjadi keharusan sebelum pembuangan.

  • Elektroplating: Karena melibatkan larutan asam dan basa, sensor pH digunakan untuk mendeteksi dan mengontrol keasaman atau kebasaan sebelum pembuangan.

  • Pertanian: Limpasan dari lahan pertanian mengandung pestisida dan pupuk yang dapat bersifat asam atau basa. Sensor pH ditempatkan sebelum air masuk ke sungai atau danau.

Sensor Rika sangat cocok digunakan di lingkungan yang ekstrem dan memberikan hasil yang andal. Sensor air pH RK500-12 dirancang dengan fitur kompensasi suhu otomatis (ATC) dan perlindungan terhadap partikel padat maupun cair. Sensor ini memberikan hasil akurat di berbagai aplikasi pengolahan air limbah, serta menjamin kepatuhan terhadap standar lingkungan dengan efisiensi dan daya tahan tinggi.

Fitur Unggulan Sensor pH untuk Pengolahan Air Limbah

♦ Akurasi Tinggi dan Stabilitas

Dalam pengolahan air limbah, sedikit perubahan pH dapat berdampak besar. Maka, sensor harus stabil dan akurat. RK500-12 memiliki akurasi ±0,05 dan stabilitas ≤0,01 perubahan dalam 24 jam, menjadikannya pilihan utama untuk pemantauan berkelanjutan.

♦ Kompensasi Suhu dan Waktu Respons Cepat

Karena pH bergantung pada suhu, sensor perlu menyesuaikan pembacaannya menggunakan fitur kompensasi suhu otomatis (ATC). Fitur ini tersedia secara opsional di RK500-12, ideal untuk sistem yang mengalami fluktuasi suhu tinggi. Sensor ini memiliki waktu respons <8 detik pada sistem aliran, dan <14 detik pada sistem statis.

♦ Desain Tangguh dan Tahan Air

Sensor ini memiliki peringkat IP68, yang berarti tahan terhadap debu dan dapat direndam hingga 3 meter untuk pengoperasian terus-menerus. Casing terbuat dari plastik ABS atau PPS yang tahan korosi dan cocok untuk instalasi pipa berulir NPT 3/4.

♦ Integrasi Output yang Mudah

Sensor ini mendukung output analog 4–20mA dan digital RS-485 (Modbus), kompatibel dengan sistem SCADA dan PLC, memudahkan proses instalasi dan akuisisi data.

♦ Perawatan Sederhana dan Umur Panjang

Dengan kalibrasi dan pembersihan rutin, umur sensor bisa bertahan 12–24 bulan. Untuk air bersih, kalibrasi dilakukan tiap 6 bulan; untuk air limbah, tiap 3 bulan. Sensor bisa dibersihkan dengan alkohol (untuk kontaminasi organik), larutan KCl (untuk fouling), atau HCl/NaOH encer (untuk kotoran anorganik).

Rekomendasi Sensor pH untuk Instalasi Air Limbah

RK500-12 Liquid pH Sensor

Sensor pH RK500-12 adalah produk unggulan dari Rika Sensor, dirancang untuk berbagai aplikasi industri. Rentang pH 0–14, tahan air dengan IP68, dan ATC dari 0–80°C. Sensor ini mudah dipasang dan dirawat, serta memberikan pembacaan akurat. Cocok untuk pengolahan limbah domestik, industri kertas, farmasi, dan pertanian.

RK500-12 Liquid PH Sensor Water Quality Monitoring Sensor

RK500-09 Multi-parameter Water Quality Sensor

Jika Anda butuh solusi lengkap, RK500-09 mampu mengukur 8 parameter kualitas air sekaligus: konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, COD, ORP, amonia, suhu, dan pH. Dilengkapi unit pembersih otomatis, cocok untuk industri yang menginginkan solusi hemat waktu dan biaya.

RK500-09 Multi-parameter water quality sensor

SE555 All-Purpose pH Sensor

Dari Knick, SE555 tahan suhu tinggi (hingga 135°C) dan tekanan hingga 6 bar. Teknologi Memosens menjamin ketahanan terhadap korosi. Cocok untuk industri kimia, makanan & minuman, dan pengolahan limbah. Dapat digunakan di area berbahaya.

CPS11E Digital pH Sensor Memosens

Sensor buatan Endress+Hauser ini menggunakan Memosens 2.0, beroperasi pada suhu tinggi (hingga 135°C) dan tekanan 17 bar. Data kalibrasi dan proses disimpan untuk keperluan pemeliharaan prediktif. Cocok untuk industri kimia, pembangkit listrik, dan sistem pemurnian air.

InPro 3253i

Sensor dari Mettler Toledo ini bekerja pada suhu 140°C dan tekanan 4 bar. Teknologi ISM (Intelligent Sensor Management) memungkinkan pemantauan kesehatan sensor secara real-time. Cocok untuk farmasi, makanan, dan industri kimia.

Kesimpulan

Di era Revolusi Industri 4.0, produk yang digunakan harus lebih dari sekadar bagus — harus luar biasa. Sensor pH dengan fitur akurasi tinggi, kompensasi suhu, peringkat IP tahan air, desain tangguh, dan kompatibilitas tinggi dapat membantu pengoperasian instalasi pengolahan air limbah secara efisien, serta mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan (SDGs).

Jika Anda mencari sensor pH terbaik, Rika Sensor adalah pilihan terpercaya. Produk seperti RK500-12 dan RK500-09 adalah bukti dari akurasi dan keandalan. RK500-09 cocok untuk pengukuran multi-parameter sekaligus, sementara RK500-12 sangat akurat, tahan air, dan mudah dirawat.

Pertanyaan Umum

Q1: Seberapa sering sensor pH perlu dikalibrasi?
Kalibrasi diperlukan untuk menjaga akurasi. Untuk air bersih, kalibrasi dilakukan tiap 6 bulan; untuk air limbah, 3–6 bulan sekali. Sensor seperti RK500-12 mendukung kalibrasi yang mudah tanpa alat khusus.

Q2: Berapa lama umur sensor pH?
Umur tergantung pada frekuensi penggunaan dan perawatan. Umumnya, sensor seperti RK500-12 bertahan 12–24 bulan tergantung kualitas air dan jadwal perawatan.

Q3: Apakah sensor pH bisa digunakan untuk larutan non-air (non-aqueous)?
Sensor pH dirancang untuk lingkungan berbasis air. Jika digunakan di alkohol, minyak, atau pelarut organik, pembacaan akan tidak stabil dan tidak akurat.

Q4: Apakah sensor pH bisa digunakan di suhu tinggi?
Ya, banyak sensor dirancang untuk lingkungan ekstrem. Contohnya, RK500-12 beroperasi efektif dari 0 hingga 80°C, sementara sensor lain seperti CPS11E bisa mencapai 135°C.

PT Global Intan Teknindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang monitoring system, kami melayani segala kebutuhan instrumentasi geoteknik yang anda butuhkan termasuk Alat Ukur Sensor pH Rika Sensor. Mulai dari penjualan, jasa pemasangan, hingga jasa pengamatan. Jika Anda tertarik untuk membeli Rika Sensor atau ingin berkonsultasi mengenai solusi pemantauan lingkungan lainnya, anda dapat hubungi kami di :

PT. Global Intan Teknindo